Ada kalanya kisah terlukis merajai jejak pengukir masa, menapak rentan di tepian kubangan lengah pemijar nikmat di rusuk sukma, keladi senja yang sudah tergapai, tak lagi bisa meraih tenang, ciptakan resah di setiap jejak yang setia melukis kisah kusam dalam selarik keculasan
Ada kalanya penantian ini tiada meraih harap, asa yang terpancar, acapkali berulah bingkiskan mimpi yang tak bisa di tapaki, mencemooh guratan langkah tuk meraih segenap pajangan ilusi, jiwa tertunduk tanpa memaknai selembar usapan impian di dalam kuncup kalbu
Sia-sia jua, hadirnya harapan yang tergapai nyata terlaburi nista, mengesampingkan pemilik wadah sesungguhnya dalam merasakan nafas, wadah tempat untuk mengukir pijaran masa yang tergenggam, menghantarkan cahaya kemulyaan yang setia menanti
Hanya kesedihan dan derai tetesan air mata sebagai penyambung sesal, ketika hujaman sembilu tingkah si tunas menggores berulang-ulang, teriring cercaan suara guntur aksara terselip dalam ucap, mendidihkan guyuran air saripati yang masuk di raga, jejak tercermin nyata jadi petaka
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Ada kalanya penantian ini tiada meraih harap, asa yang terpancar, acapkali berulah bingkiskan mimpi yang tak bisa di tapaki, mencemooh guratan langkah tuk meraih segenap pajangan ilusi, jiwa tertunduk tanpa memaknai selembar usapan impian di dalam kuncup kalbu
Sia-sia jua, hadirnya harapan yang tergapai nyata terlaburi nista, mengesampingkan pemilik wadah sesungguhnya dalam merasakan nafas, wadah tempat untuk mengukir pijaran masa yang tergenggam, menghantarkan cahaya kemulyaan yang setia menanti
Hanya kesedihan dan derai tetesan air mata sebagai penyambung sesal, ketika hujaman sembilu tingkah si tunas menggores berulang-ulang, teriring cercaan suara guntur aksara terselip dalam ucap, mendidihkan guyuran air saripati yang masuk di raga, jejak tercermin nyata jadi petaka
Tercurah kata
Terselip makna
Terurai rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar